Saat gerhana Bulan akan berganti warna, dari keabu-abuan menjadi merah. Semerah darah.
Bayangan
Bumi memiliki cincin luar, yang disebut penumbra, dan inti, disebut
umbra. Saat Bulan melewati penumbra, maka ia akan tampak hitam sebagian
-- seperti baru ada yang menggigit atau memotong rembulan.
Blood moon 15 April 2014 (SPACE.com/Credit: Tyler S. Leavitt)
Ketika Bulan melewati umbra, Bulan akan berubah warna menjadi
merah tua. Mirip darah. Gerhana matahari total terjadi saat Bulan
sepenuhnya tertutup umbra.
Perubahan warna tersebut akan menjadi
tontonan dramatis, terutama bagi manusia di masa lalu, yang belum
memiliki pengetahuan di bidang astronomi.
"Bagi manusia di masa
lalu, gerhana bulan dianggap pertanda, kehidupan mungkin segera
berakhir. Kiamat. Sebab, Bulan berubah menjadi merah, semerah darah.
Manusia di masa lalu khawatir, cahaya Bulan yang menyinari malam mungkin
akan menghilang untuk selamanya," kata Mitzi Adams, astronom Marshall
Space Flight Center Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di
Huntsville, Alabama seperti dikutip dari SPACE.com, Sabtu (4/4/2015)
Gerhana Tersingkat Abad Ini
Menurut Badan
Antariksa Amerika Serikat (NASA) gerhana bulan total malam ini hanya
akan berlangsung selama 4 menit dan 43 detik. Yang tersingkat pada abad
ini.
Meski gerhana total hanya terjadi kurang dari 5 menit,
namun, prosesnya lebih panjang. Bulan akan tertutup sebagian di umbra
selama 1 jam 40 menit.
Blood moon (Credit: : Sky & Telescope)
Durasi yang pendek dikarenakan Bulan hanya melewati pinggiran umbra.
Mitzi
Adams mengatakan, durasi gerhana yang lebih pendek terjadi pada tahun
1529. Hanya berlangsung selama 1 menit dan 41 detik. Kali Keempat Dalam 500 Tahun
Peristiwa
langit malam ini adalah bagian dari rangkaian empat gerhana bulan total
-- 15 April 2014, 8 Oktober 2014, 4 April 2015, dan 28 September 2015.
Yang disebut lunar tetrad.
Gerhana malam ini terjadi setelah peristiwa alam serupa pada 20 Maret 2015.
Blood moon (NASA)
Tetrad kali ini adalah yang keempat, dalam 500 tahun, yang empat
'bulan merah darah' kebetulan bersamaan dengan hari raya umat Yahudi,
demikian dilaporkan sebuah media Israel.
Media tersebut mengutip
seorang rabbi dari selatan Israel, yang mengatakan bahwa gerhana adalah
pertanda, 'negeri zionis akan menghadapi "peristiwa yang menentukan dan
potensi bahaya," demikian dikutip dari Russia Today.
Gerhana yang Mengubah Dunia?
Kebetulan gerhana bulan malam ini, yang adalah bagian dari tetrad, berdekatan dengan Paskah 5 April 2015.
Seorang
pemuka agama, John Hage yakin, momen tersebut akan mengubah dunia,
seperti yang diramalkan -- nurbuat tentang tanda-tanda 'hari Tuhan yang
dahsyat'. Yakni, "matahari menjadi gelap dan bulan menjadi semerah
darah."
Penulis buku 'Four Blood Moons' tersebut
berpendapat, gerhana yang jatuh pada akhir pekan Paskah adalah tanda
bahwa 'sesuatu yang dramatis' akan terjadi. Mungkin bukan kiamat,
namun, pastinya akan mengubah seluruh dunia.
"Saya yakin, kita
akan melihat sesuatu yang dramatis terjadi di Timur Tengah, yang
melibatkan Israel. Peristiwa itu akan mengubah jalannya sejarah di Timur
Tengah dan berdampak pada seluruh dunia," kata dia, seperti dikutip
dari Daily Mail.
Bulan Berdarah (Blood Moon)
Menurut Hagee, tetrad yang berdekatan dengan Paskah atau hari keagamaan lain akan disusul peristiwa besar.
Pada
1493, terjadi pengusiran orang-orang Yahudi di Spanyol. Tetrad kedua
terjadi pada tahun 1949, tepat setelah negara Israel didirikan. Dan yang
terakhir, pada tahun 1967. Tetrad terjadi selama Perang Enam Hari
antara Arab dan Israel.
Namun, Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin
berharap agar masyarakat Indonesia tidak mempercayai berbagai hal mistis
maupun mitos terkait gerhana malam ini. [[Baca: Lapan: Jangan Percaya
Mistis Gerhana Bulan Merah Darah]](2207342 "")
"Itu semuanya mitos, ya semestinya masyarakat tidak mempercayai hal-hal seperti itu," ujar Thomas saat dihubungi Liputan6.com. (Ein/Tnt)
-=Anda Sopan Saya Sopan =-